10. Amadeo Carrizo (Argentina)
Jumlah voting: 192
Pemain yang memperkuat tim nasional Argentina pada periode 1954-1964 ini
menjadi inspirasi bagi banyak kiper Amerika Selatan seperti Rene
Higuita dan Jose Luis Chilavert. Memang jika menilik aksinya, tidak
berlebihan jika nama Carizzo masuk ke dalam daftar kiper paling tangguh
di dunia. Ia menghabiskan sebagian besar karirnya di klub River Plate,
dan berhasil memenangi gelar juara liga sebanyak 4 kali.
Carrizo adalah kiper pertama yang mempelopori strategi serangan balik melalui goal kick atau
tendangan gawang. Ia juga menjadi salah satu pelopor gaya "kiper
libero", di mana sang kiper keluar dari kotak penalti untuk menghalau
serangan lawan. Carrizo sempat memegang rekor pertandingan tanpa
kebobolan di liga Argentina, sebanyak 8 pertandingan berturut-turut.
9. Frantisek Planicka (Cekoslowakia)
Jumlah voting: 194
Mungkin nama ini terdengar asing, bahkan bagi anda pecinta sepak bola.
Planicka adalah kiper yang bermain antara periode 1923 hingga 1939. Ia
tercatat 73 kali memperkuat tim nasional Cekoslowakia dan menghabiskan
seluruh karirnya di klub Slavia Prague. Di tahun 1999, ia dinobatkan
sebagai penjaga gawang Cekoslowakia terbaik di abad 20.
Prestasi terbesar Planicka adalah ketika membawa Cekoslowakia tampil
sebagai finalis Piala Dunia tahun 1934. Saat itu, ia juga tampil
sebagai kapten tim. Penampilan paling heroiknya terjadi pada tahun 1938
melawan Brazil dalam sebuah "pertandingan paling berdarah" di sejarah
Piala Dunia, di mana ia tetap bermain selama 90 menit walau mengalami
patah kaki . Sangat luar biasa!
8. Peter Shilton (Inggris)
Jumlah voting: 196
Tak banyak pemain yang tetap dipercaya untuk tampil di tim nasional
ketika sudah berusia lebih dari 40 tahun. Peter Shilton adalah satu
dari sedikit pemain tersebut yang berusia 41 tahun ketika membawa
Inggris menjadi semifinalis Piala Dunia di Italia tahun 1990. Hal ini
jugalah yang membuatnya menjadi pemain yang terbanyak tampil untuk
timnas Inggris, total sebanyak 125 kali.
Sejak dipercaya menggantikan kiper legendaris Gordon Banks, posisi Peter
Shilton di tim nasional Inggris nyaris tidak tergantikan selama 18
tahun. Ia juga menjadi saksi langsung terjadinya gol "Tangan Tuhan"
yang dicetak oleh Maradona pada tahun 1986. Prestasi terbaiknya adalah
ketika membawa Nottingham Forest menjadi juara liga Inggris dan dua kali
Piala Champion pada periode 1977-1980. Ia juga sempat tercatat sebagai
pemain terbaik Inggris dan hanya kebobolan 18 gol dari 37 pertandingan
semusim.
7. Peter Schmeichel (Denmark)
Jumlah voting: 291
Tentu masih segar dalam ingatan kita penampilan Schmeichel yang
menjulang tinggi besar di bawah mistar gawang Manchester United. Kiper
setinggi 198 sentimeter ini memang tak hanya piawai dalam melakukan
penyelamatan, namun juga lihai memotivasi dan mengarahkan para pemain
belakang. Wajar jika sepanjang karirnya ia meraih banyak trofi,
diantaranya adalah treble winners bersama Mancehster United pada tahun 1998-1999.
Schmeichel bahkan tak segan-segan maju dan ikut menyerang. Sepanjang
karirnya, ia beberapa kali mencetak gol memanfaatkan situasi tendangan
pojok. Prestasi lainnya yang patut dikenang adalah ketika membawa
Denmark menjadi juara Piala Eropa tahun 1992.
6. Jose Luis Chilavert (Paraguay)
Jumlah voting : 363
Beringasan, berapi-api, namun juga sangat inspiratif di atas lapangan.
Ya, Chilavert mungkin adalah salah satu kiper langka yang hanya ada
dalam lima puluh tahun sekali. Ia tak hanya sering tampil sebagai
tembok terakhir sebuah tim, namun juga menjadi mesin gol yang handal.
Total ia mencetak 55 gol sepanjang karirnya, sebagian besar dari
bola-bola mati.
Ia terpilih tiga kali menjadi kiper terbaik dunia versi IFFHS.
Chilavert juga-lah yang menjadi kiper pertama dunia yang mengambil
tendangan bebas dalam sebuah pertandingan Piala Dunia. Prestasi
terbaiknya adalah ketika membawa Velez menjadi juara Piala
Interkontinental tahun 1994 dan menjadi pemain terbaik Amerika Selatan
di tahun 1996.
5. Ricardo Zamora (Spanyol)
Jumlah voting: 443
Jauh sebelum nama Iker Casillas dan David De Gea berkibar, Spanyol sudah
memiliki seorang kiper legendaris. Saking hebatnya, Ricardo Zamora
yang bermain pada periode 1920 sampai 1936 ini namanya diabadikan
sebagai Zamora Trophy, sebuah penghargaan untuk kiper terbaik La
Liga tiap tahunnya. Ia dikenal dengan penampilannya yang legendaris,
kaus bermodel polo dan topi kain yang selalu ia pakai dalam
pertandingan. Kiper ini juga sangat kontroversial, karena secara
terang-terangan mengaku bahwa ia mengonsumsi tiga bungkus rokok dan
sebotol alkohol setiap harinya.
Zamora berhasil meraih banyak prestasi ketika bermain bersama Real
Madrid, Barcelon, dan Espanyol. Ia juga dinobatkan sebagai kiper
terbaik Piala Dunia 1934 dan berhasil membawa Spanyol meraih medali
perak di Olimpiade 1920.
4. Sepp Maier (Jerman Barat)
Jumlah voting: 456
Jika ada penjaga gawang yang paling sukses di level klub (Bersama Bayern
Muenchen) maupun tim nasional, mungkin Sepp Maier-lah orangnya. Ia
berhasil membawa Jerman Barat menjadi juara Piala Dunia tahun 1974, 4
gelar liga Jerman, 3 Piala Champion, 3 penghargaan pemain terbaik
Jerman, 1 Piala Eropa, dan masih banyak lagi. Ia juga tercatat sebagai
kiper utama Jerman Barat selama kurang lebih 20 tahun.
Saat ini, Sepp Maier juga masih menjadi pemegang rekor pertandingan
Bundesliga, yaitu tampil dalam 442 pertandingan secara berurutan.
Setelah pensiun, Sepp Maier sempat menjadi pelatih kiper untuk tim
nasional Jerman dan Bayern Munich.
3. Dino Zoff (Italia)
Jumlah voting: 661
Italia memang dikenal sebagai gudangnya kiper-kiper kelas dunia. Sebut
saja Gianluigi Buffon, Walter Zenga, Gianluca Pagliuca, Angelo Peruzzi,
Francesco Toldo, dan masih banyak lagi. Dan di antara semua kiper hebat
Italia tersebut, Dino Zoff-lah yang layak disebut sebagai yang nomor
satu.
Jika menilik prestasinya, wajar jika Zoff meraih posisi ini. Ia masih
memegang rekor tidak kebobolan terlama dalam pertandingan timnas
internasional sebanyak 1142 menit. Ia juga yang berdiri di bawah mistar
gawang ketika Italia menjadi juara Piala Dunia 1982 dan Piala Eropa
1968. Sebagai pelatih, ia juga berhasil membawa Italia sebagai runner-up Piala
Eropa tahun 2000. Wajar jika kemudian pada tahun 2003 Zoff terpilih
sebagai pemain sepakbola Italia terbaik dalam 50 tahun terakhir.
2. Gordon Banks (Inggris)
Jumlah voting: 717
Gordon Banks adalah salah satu pemain yang berhasil mengukir salah satu
momen paling bersejarah di dunia sepak bola. Di tahun 1970, tandukan
Pele yang sepertinya sudah 99 persen berbuah gol berhasil ia selamatkan
dalam sebuah aksi akrobatis. Pele yang sudah melakukan selebrasi pun
hanya bisa terpana. Banks juga menjadi kiper yang mengantarkan Inggris
sebagai juara Piala Dunia 1966.
Penampilannya yang sangat gemilang di bawah mistar dan rekor
kebobolannya yang sangat minim membuat Gordon Banks terpilih menjadi
kiper terbaik versi FIFA selama 6 tahun berturut-turut, dari tahun 1966
hingga 1971. Walaupun begitu, ia belum pernah merasakan gelar juara
Liga Inggris karena hanya memperkuat tim-tim medioker seperti
Chesterfield, Leicester City, dan Stoke City. Walau minim prestasi di
level klub, penampilan individual Banks sebagai seorang kiper handal
akan selalu dikenal.
1. Lev Yashin (Uni Soviet)
Jumlah voting: 1002
Akhirnya sampai juga kita pada nama yang pantas dinobatkan sebagai kiper
terbaik di dunia. Ya, Lev Yashin dari Uni Soviet secara mutlak
berhasil unggul jauh dalam voting meninggalkan pesaingnya. Wajar
memang, kiper berjuluk Laba-Laba Hitam ini sangat tangguh dan susah
dibobol. Bermain dalam periode 1950 sampai 1970, Yashin hampir selalu
menjadi pilihan utama di level klub dan tim nasional. Ia dikabarkan
menjadi kiper yang berhasil menghentikan 150 tendangan penalti sepanjang
karirnya, yang menjadi rekor dunia hingga saat ini.
Berdasarkan jurnal IFFHS, Yashin adalah kiper pertama di dunia yang
mulai memukul bola di saat-saat sulit, alih-alih menangkapnya. Total
sepanjang karirnya, ia mencatat 270 pertandingan tanpa kebobolan, 5
gelar Liga Rusia, 1 Piala Eropa, 1 medali emas Olimpiade, dan menjadi
satu-satunya kiper yang pernah memenangkan Ballon d'Or. Sungguh seorang
kiper legendaris yang luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar